Connect With Us

Bikin Jalan Rusak dan Kecelakaan, Puluhan Warga Ngamuk Stop Truk Tambang di Jalan Raya Legok

Yanto | Selasa, 16 September 2025 | 18:05

Warga mengehentikan truk tanah yang melintas di Jalan Raya Legok, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Sabtu 16 September 2025. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Puluhan warga melakukan aksi terhadap truk tambang yang diduga melanggar aturan operasional di Jalan Raya legok, Kelurahan Malang Nengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Selasa 16 September 2025, siang.

Aksi spontan ini dipicu oleh kemarahan warga yang merasa lingkungan mereka rusak dan keselamatan terancam, akibat aktivitas tambang yang tak terkendali.

Warga menuding truk-truk tambang kerap melintas di luar jam operasional yang disepakati, bahkan melintasi jalan desa tanpa izin, hingga menyebabkan jalanan rusak parah dan debu beterbangan.

“Sudah sering kami peringatkan, tapi mereka tetap bandel. Jalan kampung ini bukan untuk truk-truk besar,” ujar Tama, tokoh pemuda dengan nada geram.

Tama memimpin langsung aksi penghentian paksa terhadap sejumlah truk yang datang dari arah Parung Panjang, Bogor hendak melintasi jalan utama Kelurahan Malang Nengah, Kabupaten Tangerang.

Dalam orasinya, ia menegaskan masyarakat sudah cukup bersabar dan tidak ingin ada lagi korban jiwa akibat kelalaian atau kelebihan muatan truk tambang.

 "Setiap minggu ada saja kecelakaan, korban luka, bahkan nyawa melayang. Jalanan rusak, debu di mana-mana. Kami sudah sering lapor kepada Dishub Kabupaten Bogor untuk tidak melanggar jam operasional, tapi tak digubris. Hari ini kami bertindak!" tegasnya.

Aksi ini sempat membuat lalu lintas lumpuh selama beberapa jam. Beberapa sopir truk berusaha bernegosiasi, namun warga menolak mundur sebelum pihak perusahaan tambang datang dan memberikan klarifikasi.

"Kami minta kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang menjembatani dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk tidak melanggar jam operasional truk, karena banyak kecelakaan lalulintas yang terjadi di lokasi ini,"ungkapnya.

Sementara itu, Jainudin, Kepala Dishub Kabupaten Tangerang menyampaikan aturan tegas mengenai jam operasional truk pasir dan tambang.

"Aturan ini diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2022, yang melarang truk barang tambang jenis Golongan III, IV, dan V melintas di jalan wilayah Kabupaten Tangerang (nasional, provinsi, dan kabupaten, kecuali jalan tol) di luar jam yang ditetapkan," ungkapnya.

Namun, masih banyak sopir truk yang nekat beroperasi di siang hari, terutama di jalur alternatif seperti Jalan Parung Panjang – Legok, yang menghubungkan area pertambangan di wilayah tetangga.

"Karna sudah koordinasi dengan wilayah perbatasan, seperti Bogor. Namun perlu di garis bawahi di Kabupaten Bogor tidak ada Perbup, makannya jangan sampai lolos, kita awasi terus," tutupnya.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

BANTEN
Penyaluran Program Sekolah Gratis Banten Tahap II Ditargetkan Rampung Akhir September 2025

Penyaluran Program Sekolah Gratis Banten Tahap II Ditargetkan Rampung Akhir September 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:07

Gubernur Banten Andra Soni memastikan percepatan penyaluran Program Sekolah Gratis untuk tahap kedua yang ditarget akan rampung pada akhir September 2025.

BISNIS
Ide Bisnis Kuliner UMKM Laris Manis di Musim Hujan

Ide Bisnis Kuliner UMKM Laris Manis di Musim Hujan

Senin, 15 September 2025 | 16:06

Musim hujan seringkali membuat orang malas keluar rumah. Kondisi ini justru bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis kuliner, terutama untuk makanan yang identik dengan suasana hangat dan kenyamanan.

OPINI
Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Selasa, 16 September 2025 | 15:19

Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill