Connect With Us

BPNT Mensejahterakan Masyarakat di Kota Tangerang Untuk KPM

Advertorial | Jumat, 4 Mei 2018 | 17:00

KPM saat menerima bantuan sosial. (@TangerangNews/2018 / Achmad Irfan Fauzi)


TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Pusat telah memperbaiki sistem penyaluran bantuan yaitu dengan Program Bantuan Sosial Pangan Non Tunai (BPNT). Program tersebut mulai diterapkan di seluruh Indonesia salah satunya oleh Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Sosial setempat.

Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Masyati Yulia mengatakan, tujuan pemerintah menerapkan kebijakan tersebut agar penyaluran bantuan diterima tepat sasaran, jumlah, maupun waktunya.

Sehingga, dengan begitu, diharapkannya keluarga penerima manfaat (KPM) memperoleh sepenuhnya bantuan yang diberikan.

"Selama ini mereka beli bahan pangan. Sekarang diberi bantuan, terus diberikan nutrisi yang seimbang juga agar tepat sasaran artinya kalau dulu raskin bisa dibagi rata tetapi sekarang hanya satu kartu KPM saja dan tidak bisa diberikan kepada pihak lain," ujarnya kepada TangerangNews, Jumat (4/5/2018).

Masyati menuturkan, dengan kehadiran BPNT bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terlebih transaksinya pun sudah terintegrasi melalui elektronik yang telah disesuaikan dengan kondisi era digitalisasi saat ini sehingga dapat memudahkan KPM untuk menerima bantuan.

"Manfaatnya luar biasa, kini masyarakat bisa menikmati bantuan ini dengan lebih baik, yang akan diterima dengan sesuai harapan kita yaitu tiadanya hambatan dalam memperoleh bantuan berupa bahan pangan," ucapnya.

Masyati menegaskan, dalam penyaluran BPNT ini tidak adanya pungutan liar apapun.

"InsyaAllah nantinya sudah menjadi bantuan pangan non tunai. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran akan dipotong, dan bisa dibelanjakan kapan pun serta tanpa biaya pungutan apapun, harus utuh oleh KPM," tegasnya.

Secara teknis mengenai penyaluran BNPT pun dijelaskan langsung oleh Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsos Kota Tangerang Juweni.

Juweni menjelaskan, sebanyak 52.133 kepala keluarga di Kota Tangerang yang berhak menjadi KPM dan memiliki kartu keluarga sejahtera (KKS) untuk mendapatkan bantua sosial. Namun, KKS yang telah tercetak sebanyak 48.218. Sedangkan yang belum tercetak sebanyak 3.915.

Teknisnya adalah pemerintah kota telah melakukan koordinasi dengan Bank BNI sebagai penyalur non tunai kepada rekening KPM sebanyak Rp 110 ribu setiap bulannya.

"Penyaluran dilakukan setiap bulan diberikan bantuan sosial berupa beras dan telur. Jadi si KPM ini setelah dana non tunai masuk ke rekening mereka selanjutnya mendatangi agen atau warung dengan menggesek kartu melalui mesin EDC. Setelahnya dia disampaikan ke distributor untuk dibagikan bantuannya," imbuhnya.

Saat ini, pemerintah telah memiliki 58 e-warong sebagai agen atau distributor penyedia bantuan sosial yang tersebar di setiap lokasi penyaluran bantuan di Kota Tangerang.

"Setiap e-warong bisa melayani 500 sampai dengan 1.000 KPM. Nanti yan pesan beras dan telur itu KPM  yang sudah tergabung dalam kelompok kepada distributor yang menganggap atau menyediakan bahan pangan itu," jelas Juweni.

Hingga kini, penerapan BPNT di Kota Tangerang berlangsung dengan baik atau tidak adanya komplain dari para KPM yang telah menerima bantuan.

Juweni berharap, pemerintah provinsi dapat mengintervensi pemerintah kota untuk mengalokasikan APBD-nya terhadap KPM yang belum menerima bantuan.

"Kedepan, kita ada memang warga yang belum mendapatkan bagian masih ada selisih jumlahnya. Diharapkan dapat dibantu oleh APBD barang kali provinsi juga bisa mengalokasikan anggarannya untuk KPM yang belum menerima," paparnya.(RAZ/HRU)

TOKOH
Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Selasa, 17 Juni 2025 | 12:05

Berbekal pengalaman panjang di industri hiburan sebagai manajer artis, Firmansyah kini menapaki dunia bisnis dengan membawa cita rasa kampung halamannya ke Kota Tangerang.

TEKNO
Menkomdigi Ungkap Makin Banyak Anak Alami Gangguan Kesehatan Mata Akibat Gadget

Menkomdigi Ungkap Makin Banyak Anak Alami Gangguan Kesehatan Mata Akibat Gadget

Selasa, 5 Agustus 2025 | 16:34

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan keprihatinannya atas meningkatnya gangguan kesehatan mata pada anak akibat terlalu lama menatap layar gadget.

OPINI
Kapitalisme: Angka Jadi Andalan, Kemiskinan Tak Terselesaikan

Kapitalisme: Angka Jadi Andalan, Kemiskinan Tak Terselesaikan

Selasa, 5 Agustus 2025 | 18:37

Garis kemiskinan dibuat serendah mungkin agar negara bisa mengklaim keberhasilan semu dalam memberantas kemiskinan dan pengangguran. Wajar, inilah gambaran dari sistem kapitalisme dalam pengelolaan ekonomi.

BANTEN
Kemenkum Banten Hadirkan Pelayanan Administrasi Hukum di MPP Tangerang Raya

Kemenkum Banten Hadirkan Pelayanan Administrasi Hukum di MPP Tangerang Raya

Selasa, 5 Agustus 2025 | 19:11

Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Banten bakal segera menghadirkan Layanan Administrasi Hukum Umum (AHU) di wilayah Tangerang Raya.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill