Connect With Us

Antisipasi Kekerasan, Guru di Tangerang Diminta Pelajari Kenakalan Anak

Achmad Irfan Fauzi | Kamis, 28 November 2019 | 14:52

Kegiatan penguatan pemahaman sekolah ramah anak dan konveksi hak anak, kepada tenaga pendidik atau guru Kota Tangerang di aula Gedung Cisadane, Kota Tangerang, Kamis (28/11/2019). (TangerangNews/2019 / Achmad Irfan Fauzi)

 

TANGERANGNEWS.com-Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mendorong para guru untuk memahami jiwa anak didiknya, demi mengantisipasi kekerasan terhadap anak.

Hal itu diungkapkan dalam kegiatan penguatan pemahaman sekolah ramah anak dan konveksi hak anak, kepada tenaga pendidik atau guru Kota Tangerang di aula Gedung Cisadane, Kota Tangerang, Kamis (28/11/2019).

Kegiatan penguatan pemahaman sekolah ramah anak dan konveksi hak anak, kepada tenaga pendidik atau guru Kota Tangerang di aula Gedung Cisadane, Kota Tangerang, Kamis (28/11/2019).

Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang Heryanto mengatakan, pihaknya ingin mendorong sekolah-sekolah di Kota Tangerang menerapkan sekolah ramah anak untuk menjaga konveksi hak anak.

"Sejauh ini masih ditemukan sejumlah kasus kekerasan terhadap anak tak hanya di lingkungan keluarga, tetapi juga di lingkungan sekolah," katanya.

Menurutnya, kasus kekerasan yang melibatkan anak di lingkungan sekolah Kota Tangerang tercatat hingga kini terdapat 14 kasus.

Kegiatan penguatan pemahaman sekolah ramah anak dan konveksi hak anak, kepada tenaga pendidik atau guru Kota Tangerang di aula Gedung Cisadane, Kota Tangerang, Kamis (28/11/2019).

Adapun kasus yang kerap terjadi seperti pemalakan, hingga perundungan. Bahkan, ditemukan juga kasus anak mengusik guru, begitupun sebaliknya hingga memicu kekerasan.

"Guru harus bisa memahami kejiwaan si anak. Apabila nakal, pelajari kenakalannya. Seperti mendeteksi kenakalannya. Setelah itu, dilakukan pembinaan," ujarnya.

Bila tidak dapat mendeteksi kenakalan sang anak, para guru harus segera berkoordinasi dengan Pemkot Tangerang.

"Kalau kurang mendeteksi, kami punya tenaga psikologi dan punya rumah konsultasi. Jadi kami bantu penanganannya. Kami selalu terbuka di kantor," jelasnya.

Baca Juga :

Dalam kegiatan penguatan pemahaman sekolah ramah anak dan konveksi hak anak kepada tenaga pendidik ini, sebanyak 56 perwakilan SD dan SMP pun melakukan penandatanganan komitmen bersama untuk mengantisipasi kekerasan anak.

Kegiatan penguatan pemahaman sekolah ramah anak dan konveksi hak anak, kepada tenaga pendidik atau guru Kota Tangerang di aula Gedung Cisadane, Kota Tangerang, Kamis (28/11/2019).

Kepala SMPN 1 Tangerang Mulyono Sobar mengeklaim pihaknya telah menerapkan konsep dalam proses pembelajaran yang melindungi anak demi tumbuh kembang peserta didiknya dengan mengantisipasi kekerasan.

"Kami sudah memenuhi ramah anak. Terbukti, kasus kekerasan sementara ini tidak ada," jelasnya.

Kendati begitu, ia tetap mewanti-wanti para guru di sekolahnya untuk tidak melakukan kekerasan terhadap peserta didik.

"Kita kan ada tata tertib, ada kode etik guru juga. Guru paham terkait dengan proses pembelajaran kekinian," ungkapnya.

Dalam salah satu indikator penerapan konsep sekolah ramah anak terdapat kebijakan yang membatasi penggunaan gawai (ponsel pintar) bagi anak di sekolah. Ia juga menyebut, sekolahnya telah menerapkan kebijakan ini.

"Iya (sudah diterapkan). Selama ini kebutuhan proses pembelajaran yang kami berikan di era 4.0 membutuhkan itu. Ketika mau belajar boleh menggunakan ponsel demi kepentingan eksplorasi pembelajaran," paparnya.(RAZ/HRU)

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

HIBURAN
Mal Ciputra Tangerang Hadirkan Atraksi Motor Maut Pacu Adrenalin Pengunjung

Mal Ciputra Tangerang Hadirkan Atraksi Motor Maut Pacu Adrenalin Pengunjung

Selasa, 16 September 2025 | 18:19

Mal Ciputra Tangerang membuat gebrakan baru dengan menghadirkan atraksi motor ekstrem "Globe of Death" yang siap memacu adrenalin para pengunjung.

OPINI
Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Kamis, 18 September 2025 | 16:33

Pendidikan selalu dipandang sebagai pilar utama kemajuan bangsa, bahkan sering disebut sebagai “senjata paling ampuh untuk mengubah dunia”. Namun di Indonesia, kenyataan menunjukkan bahwa pendidikan justru kian menjauh dari jangkauan rakyat biasa

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill