Kasus LGBT Makin Merebak, Pakar Ungkap Penyebabnya
Sabtu, 5 Juli 2025 | 14:19
Fenomena LGBT kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pasangan sesama jenis viral di media sosial.
TANGERANGNEWS.com-Sejumlah warga melakukan aksi sweeping truk tanah yang melintas di, Jalan Marsekal Suryadarma, Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Rabu 10 Januari 2024, dini hari.
Aksi ini merupakan buntut dari peristiwa pemotor wanita warga setempat berinisial SH, yang tewas tertarak dan terlindas truk di dekat Pondok Pesantren Darul Ulum, Minggu 7 Januari 2024, lalu.
Dalam video yang beredar di sosial media, sejumlah warga tak hanya terlihat menghentikan truk-truk yang melintas di lokasi, tapi juga menarik paksa para sopir untuk turun dar truk.
Selain itu juga diduga terjadi pengeroyokan terhadap para sopir tanah oleh warga yang emosi.
"Terjadi kerusuhan akibat kecelakaan kemarin, nyambung. Dari anak muda (Kampung) Rawa Rotan dan Sewan gabung. (Sweping) Di daerah Rawa Rotan sampai Jalan Baru, semua sopir dipukuli, abis semua mobil tanah," ujar pria yang merekam kejadian tersebut.
Berdasarkan informasi, aksi sweeping ini berlangsung pada Rabu 9 Januari 2024, pukul 00.30 WIB hingga 03.00 WIB. Aksi sweeping juga dilakukan karena warga kecewa lantaran pihak Kepolisian belum menangkap sopir truk penabrak pemotor wanita.
"Jadi warga marah karena sopir truk pelaku yang nabrak korban belum tertangkap, mereka melampiaskan dengan sweeping," kata Yusuf, warga setempat.
Fenomena LGBT kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pasangan sesama jenis viral di media sosial.
BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Tangerang Batuceper memberikan perlindungan kepada ribuan atlet sepak bola kelompok umur (KU) 8, 10 dan12 tahun, dalam turnamen Liga Forum Sekolah Sepakbola Kota Tangerang (Forssekot) Tahun 2025.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka kesempatan magang bagi mahasiswa dari perguruan tinggi dalam skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester ganjil tahun akademik 2025/2026.
Sniffing merupakan metode peretasan yang memungkinkan pelaku mengintip dan mencuri data digital yang dikirim melalui jaringan internet, terutama WiFi publik.