Hipdut sebagai Identitas Gen-Z dalam Musik dan Fashion
Jumat, 5 Desember 2025 | 14:23
Di era digital saat ini, perkembangan teknologi dan arus globalisasi semakin pesat. Budaya luar negeri jadi semakin mudah masuk ke dalam negeri melalui teknologi.
TANGERANGNEWS.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Pasalnya, saat ini sejumlah wilayah di Indonesia tengah memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau pancaroba.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, pengaruh dari arah angin bertiup sangat bervariasi, akibatnya menimbulkan kondisi cuaca tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya.
Namun, secara umum cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.
"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," ungkap Dwikorita dalam keterangannya, Senin, 30 Oktober 2023.
Dwikorita memaparkan, awan Cumulonimbus (CB) yang berbentuk seperti bunga kol dengan warna keabu-abuan dan tepian yang jelas kerap tumbuh antara pagi menjelang siang.
Lalu, menjelang sore hari awan ini berubah menjadi gelap dan menjadi pemicu timbulnya hujan, petir, maupun angin kencang.
"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor," katanya.
Sebelumnya, BMKG telah memprediksi awal musim hujan 2023/2024 akan terjadi pada bulan Oktober hingga Desember 2023 sebanyak 477 Zona Musim (ZOM) atau 68,2 persen.
Adapun puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2024, yakni sebanyak 385 ZOM atau 55,1 persen.
"Kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," imbuhnya.
Lebih lanjut, Dwikorita meminta pemerintah daerah dan institusi terkait untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis selama musim hujan.
Misalnya, mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini.
"Untuk menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologis," pungkasnya.
Di era digital saat ini, perkembangan teknologi dan arus globalisasi semakin pesat. Budaya luar negeri jadi semakin mudah masuk ke dalam negeri melalui teknologi.
TODAY TAGKONI Kota Tangerang terus membangun kekuatan sejak dini dalam menghadapi Porprov Banten 2026 di Kota Tangsel.
Kawasan industri ModernCikande Industrial Estate (MCIE) l dinobatkan sebagai peraih penghargaan Properti Indonesia Award 2025 untuk kategori Property Development – Industrial Estate Development
Dalam rangka merayakan malam pergantian tahun, Atria Hotel Gading Serpong Tangerang menghadirkan paket khusus bertema Galactic Countdown 2026.
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews