Connect With Us

Tak Cuma Kelistrikan, PLN Punya Inovasi di Bidang Pertanian

Fahrul Dwi Putra | Rabu, 8 November 2023 | 02:21

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memberikan penghargaan secara langsung kepada PLN, Senin, 6 September 2023, di Yogyakarta. (@TangerangNews / Fahrul Dwi Putra )

TANGERANGNEWS.com- Tak hanya bergerak di bidang seputar kelistrikan, PT PLN (Persero) memiliki program Electrifying Agriculture (EA) yang diinisiasi sejak 2020 guna meningkatkan kesejahteraan petani.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, hingga triwulan III tahun 2023, sebanyak 230.555 pelanggan di Indonesia memperoleh manfaat dari program EA.

Menurutnya, teknologi pertanian berbasis listrik mampu meningkatkan produktivitas dan meningkatkan pendapatan petani. 

"EA merupakan terobosan dari PLN dalam memanfaatkan energi listrik di bidang agrikultur seperti pertanian, perikanan, perkebunan serta peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional para petani," kata Darmawan, Selasa, 07 November 2023.

Program ini, kata Darmawan, memungkinkan PLN untuk mampu menciptakan Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan.

Oleh karena itu, tak ayal PLN menjadi satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan non pertanian yang meraih penghargaan Indonesia’s SDGs Action Awards pada kategori Pelaku Usaha Besar yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). 

Dikatakan Darmawan, program EA ini menjadi jawaban dari kinerja operasional perusahaan yang patuh terhadap prinsip SDG's. 

Ada empat nilai SDG's yang disasar oleh Program EA, yakni pertama, poin SDG's nomor 2 dalam mencapai target ketahanan pangan dan gizi yang baik serta meningkatkan pertanian berkelanjutan.

"PLN tak hanya menjadi perusahaan penyedia listrik namun memberikan pendampingan langsung kepada masyarakat lewat penyediaan infrastruktur pertanian berbasis listrik dan menularkan inovasi pertanian modern sehingga mampu mendorong produktivitas petani," terangnya.

Selanjutnya, poin SDG's nomor 7 dalam menjamin akses energi yang terjangkau dan berkelanjutan. Program EA melepas ketergantungan para petani dari bahan bakar fosil yang biasanya dijadikan sumber energi pompa irigasi maupun alat produksi pertanian. 

Darmawan menjelaskan, dengan mengganti sumber energi dari BBM ke listrik, PLN mampu mengurangi konsumsi BBM petani sehingga lebih rendah emisi dan lebih murah.

Selain itu, efisiensi petani dari program EA ini mencakup nilai SDG's nomor 8 yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

Saat ini, petani memiliki ruang gerak operasional yang lebih luas karena ongkos produksi memakai listrik menjadi lebih murah. Bahkan, optimalisasi lahan pertanian mampu mendorong pembukaan lapangan kerja baru di sektor pertanian.

"Dengan upaya sirkular tersebut, program EA PLN mampu menjawab poin SDG's nomer 12 yaitu, menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan," papar Darmawan.

Lebih lanjut, program EA diproyeksikan tidak hanya meningkatkan produksi melalui inovasi kelistrikan, namun juga mampu memanfaatkan limbah hasil pertanian seperti bonggol jagung, sekam dan cangkang sawit untuk diolah dimanfaatkan menjadi sumber energi alternatif co-firing PLTU, sehingga berhasil meningkatkan kebermanfaatan dari proses pertanian.

"PLN juga telah berhasil memanfaatkan limbah FABA dari PLTU untuk diolah menjadi pupuk pertanian. Melalui inovasi tersebut kami akan terus menggalakkan program-program strategis seperti ini," tegas Darmawan.

Koordinator Pelaksana SDGs Suharso menyebut pihaknya sangat menghargai berbagai upaya yang ditempuh oleh Pemerintah dan Non Pemerintah dalam mengimplementasikan SDGs di Indonesia. 

Dia berharap, penghargaan ini dapat terus meningkatkan praktis SDGs melalui peran aktif dan kolaborasi dari seluruh pihak.

"Saya berharap melalui konferensi ini kita dapat menunjukkan kembali komitmen pencapaian SDGs dengan peran aktif dan kolaborasi seluruh pihak," ucap Suharso.

Suharso menilai, saat ini seluruh dunia tengah dihadapkan dengan persoalan perubahan iklim yang berdampak kepada kelangkaan air, serta produksi pertanian di Indonesia.

"Di Indonesia kita mengalami penurunan curah hujan tahunan sekitar 1 hingga 4 persen pada tahun 2020 hingga 2030 mendatang," imbuhnya.

Menurut Suharso, hal ini berpotensi menimbulkan bencana kekeringan, kekurangan, kebersihan air dan bahkan muncul konflik kebutuhan air.

"Sehingga inovasi yang mampu meningkatkan produktivitas petani dan juga mendorong Indonesia kembali menjadi negara swasembada pangan patut diapresiasi," pungkasnya.

Sebagai informasi, penghargaan paling bergengsi dalam praktik Sustainability Development Goals (SDGs) di Indonesia ini merupakan rangkaian dari konferensi tahunan SDGs Indonesia atau Indonesia’s SDGs Annual Conference (SAC) 2023 yang ke-enam kalinya. 

TEKNO
Agar Tidak Menyesal, Ini Kelebihan dan Kekurangan Redmi 15C

Agar Tidak Menyesal, Ini Kelebihan dan Kekurangan Redmi 15C

Rabu, 5 November 2025 | 17:36

Redmi kembali menarik perhatian pasar smartphone melalui peluncuran Redmi 15C. Ponsel ini diklaim menghadirkan keseimbangan antara harga terjangkau dan spesifikasi mumpuni untuk kebutuhan harian.

NASIONAL
Ledakan Guncang SMAN 72 Jakarta saat Salat Jumat, 54 Orang Luka luka

Ledakan Guncang SMAN 72 Jakarta saat Salat Jumat, 54 Orang Luka luka

Jumat, 7 November 2025 | 21:24

Lingkungan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta, digegerkan dengan suara dentuman keras tepat menjelang salat Jumat, 7 November 2025.

KOTA TANGERANG
Kebut Normalisasi Kali Angke, Pemkot Tangerang Siapkan Pembebasan Lahan untuk Turap

Kebut Normalisasi Kali Angke, Pemkot Tangerang Siapkan Pembebasan Lahan untuk Turap

Sabtu, 8 November 2025 | 23:20

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bergerak cepat dalam upaya meminimalisir risiko banjir dengan fokus pada percepatan normalisasi Kali Angke dan Kali Wetan.

TANGSEL
Siapkan Anggaran Khusus, Pemkot Tangsel Gandeng BRIN dan ITI Atasi Masalah Air Lindi Sampah

Siapkan Anggaran Khusus, Pemkot Tangsel Gandeng BRIN dan ITI Atasi Masalah Air Lindi Sampah

Kamis, 6 November 2025 | 21:25

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Institut Teknologi Indonesia (ITI) untuk mencari solusi pengangkutan dan penanganan cairan limbah hasil timbunan sampah di TPA Cipeucang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill