TANGERANGNEWS.com-Minat masyarakat Jakarta terhadap hunian di Tangerang Raya terus melonjak drastis, didorong oleh peningkatan aksesibilitas infrastruktur yang masif.
Berdasarkan data dari Rumah123 menunjukkan 15,6% permintaan rumah nasional berasal dari Tangerang, dengan 46,8% pembeli berasal dari Jakarta.
Pertumbuhan pesat ini didukung penuh oleh rencana besar proyek MRT koridor Timur-Barat (Balaraja-Cikarang) yang akan mengukuhkan Tangerang sebagai kawasan sub-urban paling strategis.
Kombinasi antara konektivitas tinggi dan harga yang kompetitif telah memicu pengembang properti besar untuk bergerak cepat.
MJ Group, merespons peluang ini dengan meluncurkan kawasan perumahan terbarunya, El Nino Living, di Jalan Raya Pasar Kemis, Desa Sukatani, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.
MRT Balaraja-Cikarang Jadi Penentu Nilai Investasi
Kehadiran MRT Balaraja–Cikarang, yang akan terintegrasi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD), dipandang sebagai faktor penentu lonjakan nilai properti di koridor barat Tangerang.
Marketing and Sales Director EL Nino, Edho V. Nagamatsu, menekankan bahwa kedekatan dengan akses Tol Cikupa dan Tol Katara, ditambah rencana pelebaran jalan menjadi tiga lajur, serta pengembangan MRT, menjadikan lokasi ini sangat strategis.
"Kedekatan dengan pusat aktivitas industri, bisnis, serta rencana pengembangan MRT Balaraja–Cikarang menjadikan El Nino Living memiliki potensi pertumbuhan nilai properti yang signifikan dalam 5–10 tahun ke depan," ujar Edho saat acara Groundbreaking El Nino Living bersama mitra strategisnya GadingPro, Kamis 30 Okober 2025.
Edho mengaku menyambut positif rencana proyek MRT Balaraja-Cikarang. Ia menilai kehadiran infrastruktur transportasi publik massal ini akan menjadi katalisator utama bagi perkembangan kawasan, khususnya bagi area penyangga Jakarta seperti Tangerang Raya.
"Pembangunan transportasi publik merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditunda. Hal ini didorong oleh pertumbuhan populasi yang masif," jelasnya.
Menurutnya, pembangunan MRT sangat mendesak mengingat adanya 52 juta orang yang beraktivitas di Jakarta setiap tahun.
Banyak dari mereka yang tidak sanggup tinggal di Jakarta dan kini bergeser ke daerah pinggiran seperti Pasar Kemis, Tangerang, Bogor, dan Depok.
"MRT akan memfasilitasi pergerakan komuter ini. Saya yakin proyek ini pasti akan dibangun, siapapun pemimpinnya, karena sudah termasuk dalam grand design pembangunan infrastruktur nasional," ujar Edho.
Tak hanya itu, MRT akan memperkuat konsep pengembangan wilayah yang kini berfokus pada konektivitas. Dengan integrasi tol dan kota mandiri swasta, akses ke fasilitas vital seperti Bandara Internasional di sekitar area Tangerang juga akan semakin mudah dan cepat.
Edho juga meyakini proyek ini diperkirakan akan memberikan dampak yang sangat besar dan memicu pertumbuhan ekonomi baru di sepanjang jalurnya.
"MRT Balaraja-Cikarang tidak hanya membangun rel, tetapi juga membangun masa depan ekonomi kawasan pinggiran," katanya.

El Nino Living Mulai dari Rp700 Jutaan
Terkait El Nino Living, Edho membeberkan keunggulan yang menawarkan spesifikasi premium dengan harga perdana yang sangat terjangkau.
Proyek yang dikembangkan di lahan 4,3 hektare ini menawarkan rumah mulai dari Rp700 jutaan, namun dengan kualitas setara rumah seharga Rp1 miliar.
“Kalau diibaratkan secara sederhana, El Nino Living ini seperti membeli mobil dengan spesifikasi Tesla, tapi dengan harga BYD. Dengan harga yang terjangkau, pembeli mendapatkan kualitas, teknologi, dan kenyamanan premium yang jarang ada di kelasnya,” kata Edho.
Proyek ini akan dikembangkan dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup 1,3 hektare dengan total 102 unit rumah yang terdiri dari tiga tipe Atlantic (84/72), Bora (70/72), dan Cyclone (60/72).
Setiap unit dibangun dengan pondasi Mini Pile, dinding batu bata solid, dan dilengkapi Smart Home System serta Google Nest, mendukung gaya hidup modern yang efisien energi.
"Respon pasar sangat positif, terbukti dari Nomor Urut Pemesanan (NUP) yang sudah melebihi 10 unit pertama di tahap awal. Kami targetkan awal tahun depan bisa habis terjual dan serah terima kunci sekitar 6 bulan," tutup Edho.