Libur Lebaran 2024, 6 Rekomendasi Wisata Belanja di Kota Tangerang
Jumat, 12 April 2024 | 06:54
Selama libur Lebaran 2024, Kota Tangerang memiliki berbagai tempat yang masih dapat dikunjungi.
TANGERANGNEWS.com-Warga pendatang baru tercatat masuk dan menetap di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pasca Lebaran 2022. Meski demikian jumlahnya tidak mengalami lonjakan.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel Dedi Budiawan, Senin 23 Mei 2022.
"Tidak ada lonjakan. Tapi setiap harinya memang ada 150 Kepala Keluarga memohon pindah domisili ke Tangsel, dari berbagai daerah," katanya.
Adapun kedatangan penduduk baru selepas Idul Fitri dua pekan lalu, tercatat hanya berjumlah 732 orang. Dari jumlah tersebut, 401 orang berjenis kelamin perempuan dan 331 orang laki-laki.
Kebanyakan mereka bermukim di wilayah Kecamatan Pamulang dengan jumlah 188 orang dan wilayah Kecamatan Ciputat, sebanyak 112 orang.
"Itu berdasarkan data jumlah kedatangan penduduk sejak 9 Mei sampai 19 Mei 2022," tutur Dedi.
Menurutnya, Kota Tangsel yang menjadi kota termuda di wilayah Provinsi Banten, memiliki banyak keuntungan dari letak geografis sehingga kemajuan ekonomi cepat berkembang. Hal inilah yang memikat para pendatang untuk mengadu nasib.
"Karena Tangsel, menjadi daya tarik baik sebagai hunian atau banyaknya lapangan kerja. Dari mulai kuli bangunan, mal-mal, perkantoran dan lain-lain. Termasuk ketersediaan pemukiman, baik rumah yang dibangun di atas tanah atau yang tidak punya lahan yaitu apartemen," katanya.
Selama libur Lebaran 2024, Kota Tangerang memiliki berbagai tempat yang masih dapat dikunjungi.
Polsek Ciputat Timur menangkap dua pemuda yang memproduksi dan mengedarkan narkotika golongan 1 jenis tembakau sintetis atau gorila, Sabtu 27 April 2924.
Transportasi umum Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta (Soetta), bakal ditetapkan tarif berbayar sebesar Rp3.500.
Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.