Connect With Us

Belum Ada Tersangka, Pengamat Politik Fernando Kritisi Lambanya Penanganan Kasus Korupsi DLH Tangsel

Yanto | Jumat, 7 Maret 2025 | 22:57

Fernando Emas, Akademisi dari Universitas 17 Agustus Jakarta. (@TangerangNews / Yanto)

TANGERANGNEWS.com-Kasus dugaan korupsi proyek Pekerjaan Jasa Layanan Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebesar Rp75 miliar, disorot Pengamat Politik Fernando Emas.

Fernando dengan tegas mengkritisi lambannya proses hukum dalam kasus korupsi yang melibatkan DLH Tangsel dengan PT Ella Pratama Perkasa (EPP) tersebut.

Sebab Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten belum juga menetapkan tersangka, meski telah memeriksa puluhan saksi.

"Sudah diperiksa berulang kali, tapi hasilnya nihil. Sampai sekarang belum ada tersangka yang ditetapkan. Apakah ini hanya sandiwara? Kalau memang ada indikasi korupsi yang merugikan keuangan daerah, Kejati Banten harus berani mengambil tindakan konkret," ujarnya, Jumat 7 Maret 2025.

Ia juga menyoroti sikap diam beberapa pihak yang seharusnya membantu proses penyidikan. 

"Saya heran, kenapa pihak-pihak terkait, termasuk di Tangsel, justru diam seribu bahasa? Bukankah seharusnya mereka membantu penegak hukum dalam mengungkap kebenaran?" tandas Fernando.

Fernando pun meminta Kejati Banten untuk lebih transparan dalam mengusut kasus ini, agar tidak menimbulkan kecurigaan kepada masyarakat.

"Korupsi ini bukan sekadar masalah daerah, tetapi masalah kita bersama. Kalau ada dugaan korupsi di daerah, termasuk di Tangerang Selatan, maka harus segera ditindaklanjuti tanpa pandang bulu," ungkapnya.

Menurutnya, sikap tegas aparat penegak hukum sangat penting dalam memberantas korupsi. Jangan sampai penindakan kasus ini setengah hati.

"Baik Kejaksaan maupun KPK harus memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan adil dan transparan," tegasnya.

Fernando menegaskan kasus ini harus menjadi momentum bagi Kejati Banten untuk membuktikan komitmennya dalam memberantas korupsi.

"Kalau aparat penegak hukum tidak serius, maka ini akan menjadi preseden buruk. Jangan sampai masyarakat berpikir hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas," pungkasnya.

SPORT
Hanya Pimpin 8 Laga, PSSI Pecat Patrick Kluivert dari Pelatih Timnas Indonesia 

Hanya Pimpin 8 Laga, PSSI Pecat Patrick Kluivert dari Pelatih Timnas Indonesia 

Kamis, 16 Oktober 2025 | 13:52

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan jajaran tim kepelatihan Tim Nasional Indonesia yang dipimpin oleh Patrick Kluivert.

MANCANEGARA
Perjanjian Damai, Gencatan Senjata Gaza Konflik Israel-Palestina Disaksikan 20 Negara

Perjanjian Damai, Gencatan Senjata Gaza Konflik Israel-Palestina Disaksikan 20 Negara

Selasa, 14 Oktober 2025 | 14:11

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menandatangani dokumen perjanjian gencatan senjata Gaza dalam pertemuan puncak di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin, 13 Oktober 2025, waktu setempat.

OPINI
Asap Rokok di Lingkungan Sekolah: Potret Gagalnya Pendidikan Karakter

Asap Rokok di Lingkungan Sekolah: Potret Gagalnya Pendidikan Karakter

Kamis, 16 Oktober 2025 | 20:24

Pagi hari di sekolah seharusnya dipenuhi aroma semangat belajar. Tapi di beberapa sekolah di Banten, udara pagi justru bercampur dengan asap rokok murahan yang melayang pelan di antara tawa para siswa.

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill