Connect With Us

SMKN 1 Tangerang Dituding melakukan pungutan liar

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 24 Agustus 2015 | 16:17

Ilustrasi Uang Hasil Korupsi (Dira Derby / TangerangNews)

 

TANGERANG-SMK Negeri 1 Kota Tangerang dituding membebankan uang kepada orang tua siswa jika ingin mengambil ijazah. Hal itu pun dilaporkan salah seorang orang tua siswa ke surat pembaca surat kabar nasional.

Dalam surat pembaca yang dimuat pada Jumat (21/8) lalu. Dijelaskan bahwa pihak SMK Negeri 1 Kota Tangerang, memungut biaya sebesar Rp340 ribu per siswa sebagai ketentuan mengambil ijazah. Alasanya, biaya tersebut digunakan untuk lembar kerja siswa dan Wifi.

Para ortu siswa merasa kebertan dengan ketentuan terdebut, pasalnya biaya sebesar itu akan digunakan untuk keperluan kukiah. Maski demikian, pihak sekolah tidak memperdulikannya. Bahkan, dikatakan dalam surat pembaca, Kepala Sekolah tersebut menantang ortu siswa jika ingin mengadukannya ke media ataupun Kementerian Pendidikan.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tangerang Surya Mulyana membantah bahwa uang tersebut sebagai ketentuan untuk mengambil ijazah. "Tidak ada itu ngambil ijazah bayar. Kalau mau ambil tinggal ambil dsn legalisir," tukasnya.

Menurutnya biaya tersebut merupakan bantuan sumbangan dari orang tua siswa, yakni untuj keperluan lomba keterampilan siswa (LKS) sebesar Rp 220.000, perangkat Wifi Rp 120.000, dan biaya pengayaan bagi siswa kelas tiga sebesar Rp 250.000

"LKS itu bukan lembar kerja, tapi lomba keterampilan yang kita ikuti tingkat nasional. Besarnya nilai sudah berdasarkan kesepakatan para orang tua dalam rapat. Ini wajib bagi semua siswa kecuali pengayaan, untuk yang ikut saja," tukasnya.

Ditambahkan Surya, biaya ini dimaksudkan untuk memajukan dan meningkatkan sarana prasarana sekolah. Pasalnya, diakui Surya, anggaran dari Dinas Pendidikan terbatas.

"Kita mengerti kemampuan anggaran dinas, banyak hal yang kita ajukan, tapi cuma sedikit yang ditanggapi. Karena itu kita butuh sumbangan dari ortu siswa dan tentukan nilainya melalui rapat," jelasnya.

Suryana mengatakan, bahwa ortu siswa yang menyampaikan keluhan melalui surat pembaca tersebut malah tidak hadir dalam rapat. Sehingga dia menilai ada miss komunikasi.

"Kalau memang tidak setuju kan bisa dibicarakan, makanya ada rapat kemarin. Tapi karena yang bersangkutan tidak hadir, dia tidak tahu persoalannya," pungkasnya.

Untuk itu, pihaknya berencana akan memanggi orang tua siswa tersebut untuj memberikan penjelasan. Dia juga mengatakan bahwa siswa tersebut sudah mengambil ijazahnya.

 

BANDARA
Mudahkan Komunikasi di Tanah Suci, Telkomsel Gandeng Palmeera Lounge Buka Layanan Roaming di Bandara Soetta

Mudahkan Komunikasi di Tanah Suci, Telkomsel Gandeng Palmeera Lounge Buka Layanan Roaming di Bandara Soetta

Senin, 24 November 2025 | 19:13

Telkomsel secara resmi memperkuat komitmennya dalam mendukung konektivitas jemaah haji dan umroh dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Program Kerja Sama Penyediaan Layanan Telekomunikasi bersama Palmeera Lounge, yang berlokasi di Terminal 2F

HIBURAN
Pegawai KAI Terancam Dipecat Gegara Tumbler Penumpang Hilang Usai Turun di Stasiun Rawa Buntu

Pegawai KAI Terancam Dipecat Gegara Tumbler Penumpang Hilang Usai Turun di Stasiun Rawa Buntu

Kamis, 27 November 2025 | 19:11

Viral di media sosial kasus hilangnya tumbler bermerek TUKU milik seorang penumpang KRL, Anita Dewi, yang diunggah pada platform Threads hingga memicu reaksi warganet.

TANGSEL
Pemkot Tangsel Sebut Jalan yang Ditambal Surya Insomnia Jadi Tanggung Jawab Pengembang

Pemkot Tangsel Sebut Jalan yang Ditambal Surya Insomnia Jadi Tanggung Jawab Pengembang

Rabu, 26 November 2025 | 09:49

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan kerusakan jalan yang sempat ditambal komedian Surya Insomnia di Serpong bukan berada dalam kewenangan daerah.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill