Connect With Us

Bumi Bakal Gelap 3 Hari Gegara Gerhana Matahari Total 8 April 2024, Ini Faktanya

Fahrul Dwi Putra | Senin, 1 April 2024 | 09:50

Ilustrasi gerhana matahari (@TangerangNews / Istimewa )

TANGERANGNEWS.com- Baru-baru ini berhembus isu Bumi akan mengalami kegelapan selama tiga hari terhitung sejak 8 April 2024.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Instagram resminya mengonfirmasikan Bumi memang akan gelap akibat adanya Gerhana Matahari Total (GMT), yakni fenomena piringan Bulan menutupi Matahari.

Namun, peristiwa itu hanya terjadi di wilayah yang dilintasi jalur GMT, antara lain Amerika Utara, Amerika Selatan, Meksiko, Amerika Serikat bagian tengah dan Kanada bagian timur.

Selain itu, BMKG membantah Bumi akan gelap selama tiga hari. Sebab, GMT hanya berlangsung beberapa jam saja dengan durasi totalitas selama 4 menit 26 detik, mulai 8 April pukul 15.42 hingga pukul 20.52 waktu setempat seperti dilansir dari Detik.com.

Adapun Indonesia tidak termasuk dalam jalur Totalitas GMT, sehingga langit Nusantara dipastikan tidak mengalami gelap.

"Tidak perlu khawatir karena simpang siur yang mengatakan Bumi dalam keadaan gelap 3 hari merupakan info yang tidak benar ya!," tulis BMKG melalui Instagram resminya.

Hal senada juga diungkapkan Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Farahhati Mumtahana, Bumi memang akan menjadi agak pada 8 April 2024 mendatang lantaran adanya GMT.

Bumi dalam keadaan agak gelap itu hanya dapat dirasakan di wilayah Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Atlantik, dan Arktik, dengan durasi relatif singkat.

Setelah ditelisik, isu terkait Bumi gelap selama tiga hari rupanya berasal dari konten di sejumlah akun di media sosial TikTok.

Video-video tersebut menarasikan Bumi pada 8 April 2024 akan melewati Sabuk Foton (Photon Belt), bukan GMT.

Ahli Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin pun menampik adanya isu yang beredar tersebut.

Thomas menegaskan, istilah Sabuk Foton sendiri tidak ada dalam sains, sehingga dapat dikategorikan sebagai hoaks.

"Jelas itu hoaks. Hoaks serupa sudah menyebar di Bumi sebelumnya dengan berbagai macam penyebab. Semua alasan penyebab kegelapan Bumi yang disebutkan tidak punya dasar ilmiah," ucapnya dikutip dari CNN Indonesia.

Lebih lanjut, Thomas menjelaskan Bumi memang pernah dilanda kegelapan dalam kurun waktu lama pada bertahun-tahun silam. Namun, bukan disebabkan oleh Sabuk Foton, melainkan tumbukan asteroid pada 66 juta tahun yang lalu.

"Saat ini sampai 100 tahun mendatang tidak ada asteroid besar yang mengancam Bumi," pungkasnya.

BANTEN
Sampah di Banten Capai 8.126 Ton Sehari, Andra Soni Kumpulkan Kepala Daerah Cari Solusi

Sampah di Banten Capai 8.126 Ton Sehari, Andra Soni Kumpulkan Kepala Daerah Cari Solusi

Sabtu, 13 September 2025 | 15:29

Gubernur Banten Andra Soni menyebut terdapat 8.126 ton sampah yang timbul per harinya di Provinsi Banten dan kemungkinan akan terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk.

BANDARA
Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Diskon Rp17 Ribu Sampai 30 September, Ini Rinciannya

Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Diskon Rp17 Ribu Sampai 30 September, Ini Rinciannya

Minggu, 14 September 2025 | 21:11

Dalam rangka ulang tahun Commuterline yang ke-17, KAI Commuter memberikan diskon sampai Rp17.000 untuk semua relasi perjalanan menuju maupun dari Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang.

KAB. TANGERANG
2.800 Jemaah Khidmat, PLN Sukseskan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di PIK 2 Tangerang 

2.800 Jemaah Khidmat, PLN Sukseskan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di PIK 2 Tangerang 

Minggu, 14 September 2025 | 20:41

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang digelar Agung Sedayu Group (ASG) di Masjid Al Khairiyah, Menara Syariah, Pantai Indah Kapuk (PIK 2), Kabupaten Tangerang, dihadiri lebih dari 2.800 jemaah.

WISATA
Jadi Wisata Sejarah, Makam Pejuang Tangerang Raden Aria Santika Direvitalisasi 

Jadi Wisata Sejarah, Makam Pejuang Tangerang Raden Aria Santika Direvitalisasi 

Senin, 15 September 2025 | 12:21

Situs sejarah dan warisan budaya Makam Raden Aria Santika, seorang tokoh pejuang yang berjasa besar bagi Tangerang direvitalisasi.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill