Ayah Tiri Pembunuh Alvaro Gantung Diri di Ruang Konseling Polisi, Dimakamkan di Tangerang
Rabu, 26 November 2025 | 16:57
Kasus penculikan dan pembunuhan bocah 6 tahun AKN (Alvaro) menemui akhir yang mengejutkan.
TANGERANGNEWS.com- Baru-baru ini berhembus isu Bumi akan mengalami kegelapan selama tiga hari terhitung sejak 8 April 2024.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Instagram resminya mengonfirmasikan Bumi memang akan gelap akibat adanya Gerhana Matahari Total (GMT), yakni fenomena piringan Bulan menutupi Matahari.
Namun, peristiwa itu hanya terjadi di wilayah yang dilintasi jalur GMT, antara lain Amerika Utara, Amerika Selatan, Meksiko, Amerika Serikat bagian tengah dan Kanada bagian timur.
Selain itu, BMKG membantah Bumi akan gelap selama tiga hari. Sebab, GMT hanya berlangsung beberapa jam saja dengan durasi totalitas selama 4 menit 26 detik, mulai 8 April pukul 15.42 hingga pukul 20.52 waktu setempat seperti dilansir dari Detik.com.
Adapun Indonesia tidak termasuk dalam jalur Totalitas GMT, sehingga langit Nusantara dipastikan tidak mengalami gelap.
"Tidak perlu khawatir karena simpang siur yang mengatakan Bumi dalam keadaan gelap 3 hari merupakan info yang tidak benar ya!," tulis BMKG melalui Instagram resminya.
Hal senada juga diungkapkan Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Farahhati Mumtahana, Bumi memang akan menjadi agak pada 8 April 2024 mendatang lantaran adanya GMT.
Bumi dalam keadaan agak gelap itu hanya dapat dirasakan di wilayah Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Atlantik, dan Arktik, dengan durasi relatif singkat.
Setelah ditelisik, isu terkait Bumi gelap selama tiga hari rupanya berasal dari konten di sejumlah akun di media sosial TikTok.
Video-video tersebut menarasikan Bumi pada 8 April 2024 akan melewati Sabuk Foton (Photon Belt), bukan GMT.
Ahli Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin pun menampik adanya isu yang beredar tersebut.
Thomas menegaskan, istilah Sabuk Foton sendiri tidak ada dalam sains, sehingga dapat dikategorikan sebagai hoaks.
"Jelas itu hoaks. Hoaks serupa sudah menyebar di Bumi sebelumnya dengan berbagai macam penyebab. Semua alasan penyebab kegelapan Bumi yang disebutkan tidak punya dasar ilmiah," ucapnya dikutip dari CNN Indonesia.
Lebih lanjut, Thomas menjelaskan Bumi memang pernah dilanda kegelapan dalam kurun waktu lama pada bertahun-tahun silam. Namun, bukan disebabkan oleh Sabuk Foton, melainkan tumbukan asteroid pada 66 juta tahun yang lalu.
"Saat ini sampai 100 tahun mendatang tidak ada asteroid besar yang mengancam Bumi," pungkasnya.
Kasus penculikan dan pembunuhan bocah 6 tahun AKN (Alvaro) menemui akhir yang mengejutkan.
TODAY TAGAktor Hollywood Tom Cruise akhirnya menerima pengakuan tertinggi dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences lewat penganugerahan Academy Honorary Award pada Governors Awards 2025 atau Piala Oscar.
Kawasan industri ModernCikande Industrial Estate (MCIE) l dinobatkan sebagai peraih penghargaan Properti Indonesia Award 2025 untuk kategori Property Development – Industrial Estate Development
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Tangerang kembali mengamankan warga negara asing (WNA) yang menyalahkan izin tinggal dengan modus mengaku investor.
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews