Connect With Us

Pembunuh Enno Menangis di Pelukan Gurunya

FER | Kamis, 9 Juni 2016 | 16:14

Terdakwa pembunuh Enno yang masih dibawah umur Rahmat Alim saat dikawal petugas kepolisian. (@TangerangNews 2016 / Raden Bagus Irawan)

TANGERANGNews.com-Terdakwa kasus pembunuhan sadis Enno Parihah, 18, Rahmat Alim, 16, menangis histeris saat dikunjungi guru dan teman sekelasnya di Gedung Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kamis (8/6/2016). Guru dan teman sekelasnya dihadirkan sebagai saksi pembelaan terhadap terdakwa.

"Tadi sebelum mulai sidang, anak itu langsung meluk saya, wali kelasnya pak Ahmad Hafidz dan teman-temannya Opi dan Husnul Khotimah," ujar Kepala Sekolah SMP El-Marzukiyah Aping.

Rahmat langsung memeluk dan mencium tangan gurunya. Lalu melihat keadaan yang penuh emosi itu, kedua teman sekelasnya juga ikut menangis. "Dia enggak bilang apa-apa, saya bilang sudah jangan menangis. Tapi dia hanya terus menangis dipelukan gurunya," kata Aping.

Dalam kesempatan itu, Aping pun berpesan kepada Rahmat agar tetap berkata sejujurnya tanpa harus takut pada siapapun. Sebab pihak sekolah berkeyakinan, bila Rahmat hanyalah korban dari salah tangkap.

"Saya bilang, tetap berkata yang sejujurnya. Jangan ada yang ditutupi, biar gimana pun saya yakin dia hanya salah tangkap," ujar Aping.

Sementara, Aping membawa serta wali kelas dan kedua teman Rahmat untuk sebagai saksi yang meringankan atau membelanya. Di persidangan, Aping mengaku akan menceritakan keseharian Rahmat yang dinilainya baik dan jauh dari ciri-ciri pembunuh sadis seperti yang dikatakan banyak pihak.

 

 

TANGSEL
100 Personel Damkar Dikerahkan ke Kebakaran Pabrik di Serpong, 6 Jam Baru Padam

100 Personel Damkar Dikerahkan ke Kebakaran Pabrik di Serpong, 6 Jam Baru Padam

Selasa, 16 September 2025 | 14:15

Kobaran api hebat yang melalap sebuah gudang logistik di Jalan Bhayangkara 1, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). membuat geger warga sekitar, Senin malam 14 September 2025.

NASIONAL
Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Sabtu, 13 September 2025 | 09:52

Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.

OPINI
Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Selasa, 16 September 2025 | 15:19

Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill