Connect With Us

Biaya Mahal dan Tak Jamin Masa Depan, 31 Persen Gen Z Pilih Tak Kuliah

Fahrul Dwi Putra | Selasa, 20 Mei 2025 | 12:19

Ilustrasi Gen Z (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Generasi Z (Gen Z) semakin kritis terhadap jalur pendidikan formal. Hal Berdasarkan survei Deloitte Global 2025 Gen Z and Millennial Survey, dimana hampir sepertiga atau 31 persen dari Gen Z menyatakan memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 

Alasan utama di balik keputusan ini adalah mahalnya biaya kuliah, sebagaimana diungkapkan 39 persen responden.

Namun, persoalan finansial bukan satu-satunya pemicu. Banyak Gen Z yang merasa pendidikan tinggi tidak mampu memberikan pengalaman praktis yang dibutuhkan di dunia kerja. 

Alih-alih menghabiskan waktu dan biaya di bangku kuliah, mereka lebih memilih jalur alternatif seperti pelatihan, magang, hingga on-the-job training (OJT) yang dianggap lebih relevan dan berbasis keterampilan.

Survei ini dilakukan terhadap 14.751 Gen Z dan 8.731 milenial dari 44 negara, termasuk Indonesia. 

Sebanyak 535 responden berasal dari Indonesia dengan rincian 326 Gen Z dan 209 milenial. Responden datang dari latar belakang beragam, mulai dari pekerja di sektor multinasional, UMKM, ekonomi pertunjukan, hingga mereka yang menganggur atau sedang membuka usaha.

Metode survei menggunakan kombinasi pertanyaan terbuka, wawancara kualitatif, dan survei online. Wawancara dilakukan antara 19 Desember 2024 hingga 10 Januari 2025.

Mengapa Gen Z Memilih Tidak Kuliah?

Selain biaya kuliah yang tinggi (39 persen), terdapat sejumlah alasan lain yang mendorong Gen Z menjauh dari pendidikan tinggi, seperti dikutip dari DetikCom, Selasa, 20 Mei 2025.

  • Kondisi keluarga atau pribadi (34 persen)
  • Keinginan belajar lebih fleksibel dan mandiri (26 persen)
  • Menempuh jalur karier tanpa kuliah seperti magang atau pelatihan vokasi (25 persen)
  • Kurangnya minat pada pendidikan formal (21 persen)
  • Kekhawatiran terhadap utang pendidikan atau student loan (21 persen)
  • Pilihan membuka usaha sendiri (19 persen)
  • Pandangan bahwa kampus tidak menawarkan skill yang relevan dengan perkembangan teknologi seperti AI (16 persen)

Survei juga mengungkap sejumlah kekhawatiran Gen Z terhadap sistem pendidikan tinggi saat ini:

  • Biaya kuliah yang sangat mahal (40 persen)
  • Kualitas pendidikan yang dianggap belum memadai (35 persen)
  • Minimnya pengalaman praktis (28 persen)
  • Kurikulum yang kurang relevan dengan dunia kerja (24 persen)
  • Waktu tempuh studi yang terlalu panjang (22 persen)
  • Pilihan pembelajaran fleksibel yang terbatas (20 persen).
BANTEN
276 Warga di Banten Ajukan Permohonan Perlindungan Saksi dan Korban, Paling Banyak Kasus TPPU

276 Warga di Banten Ajukan Permohonan Perlindungan Saksi dan Korban, Paling Banyak Kasus TPPU

Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:31

Sebanyak 276 penduduk Provinsi Banten telah mengajukan permintaan perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) selama tahun 2024.

TANGSEL
Jembatan Merpati Raya Ciputat Rusak, Akses Ditutup 3 Hari

Jembatan Merpati Raya Ciputat Rusak, Akses Ditutup 3 Hari

Rabu, 15 Oktober 2025 | 10:29

Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Tangerang Selatan bergerak cepat menangani kerusakan serius pada Jembatan Merpati Raya, Ciputat, setelah bagian abutment jembatan dilaporkan roboh akibat tergerus arus sungai.

KAB. TANGERANG
Kasus Remaja 15 Tahun Tabrak Ojol hingga Tewas di Pagedangan Berakhir Damai

Kasus Remaja 15 Tahun Tabrak Ojol hingga Tewas di Pagedangan Berakhir Damai

Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:08

Sebuah kecelakaan tragis yang menewaskan driver ojek online (ojol) di Jalan BSD Raya Utama, Kelurahan Situ Gadung, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, pada Jumat 19 September 2025 lalu, berakhir damai

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill