Connect With Us

Misbah Dadap Tangerang Tak Ingin Disamakan dengan Daeng Azis

Denny Bagus Irawan | Sabtu, 5 Maret 2016 | 13:35

Misbah (Dira Derby / Tangerangnews)

 

TANGERANG-Tokoh masyarakat di Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Misbah membantah dirinya sama dengan Daeng Azis di Kalijodo, Jakarta Utara. “Saya disebut-sebut seperti Daeng Azis, saya kenal saja enggak sama Daeng Azis, saya membantah itu semua,” katanya saat ditemui wartawan.

 

Menurutnya, dirinya jelas berbeda dengan Daeng Azis, karena dia tak pernah meminta uang setoran dan memiliki usaha pun di luar dari kegiatan prostitusi.“Saya tidak punya kepentingan, tidak pernah ada setoran kepada saya, “ katanya.

Baca Juga : Nama Misbah Disebut Polisi dan Pemda

 

Saat ditanya apakah dirinya memiliki usaha. Wallahualam, saya hanya punya warung kecil, dan tempat pembakaran mayat. Di sini sebenarnya enggak ada preman. Tidak ada yang membekingi, tidak ada bayar iuran ke RT dan RW,” katanya.

 

Misbah juga mengakui, dirinya dan warga sekitar sudah mendengar dari informasi berita bahwa perkampungan PSK tersebut akan digusur. “Tapi kami masih anggap itu isu, karena kami belum dapat penjelasan,” ujarnya.

 

Saat dijelaskan wartawan bahwa Kabupaten Tangerang akan menggusur Dadap dan akan membangun Islamic Center di bekas lokalisasi tersebut, Misbah mempertanyakannya, sebab untuk membangun Islamic Center membutuhkan luasan lahan yang besar.

 

 

“Sedangkan di sini jumlah kafe-kafe tidak banyak. Saya kira cukup enggak tempatnya, apakah masyarakat akan tergusur. Apakah tempat masyarakat yang luas ini akan digusur juga apa gimana?” tuturnya.

 

Misbah juga mengaku tidak mengetahui persis jumlah kafe yang digunakan untuk lokalisasi di Dadap. “Saya dari dulu enggak pernah ngitung berapa kafe di sini walau saya berdekatan, ada sekitar 40-an sih kalau dilihat, enggak pernah nambah dari dulu. Ini yang buka kafe pendatang, bukan warga sekitar,” kilahnya.

 

Apa keinginan warga jika sampai Dadap dibongkar, Misbah mengatakan, dirinya sudah mendapati kesepatan dengan warga, bahwa warga setuju dan mendukung pembongkaran lokalisasi, tetapi harus ada jaminan dari Bupati Tangerang.

 

“Pak Bupati harus mau jamin,  agar tak semua rumah warga terkena. Kami sih memang  terganggu yang jelas (dengan Kafe). Bising, tadinya ibadah tenang sekarang tidak. Saya sejak tahun 1975 ada di sini,  kafe ini sejak lama berdiri , pada 1996 pernah dibongkar, tapi karena dibiarkan balik lagi,” katanya.

 

Dia juga membantah jika para PSK di Kalijodo, Jakarta pindah ke Dadap.  “Saya melihatnya sih tidak ada wajah-wajah baru, semua wajah lama, kan mereka membaur dengan warga sini,” terangnya.  

 

Misbah juga mengakui dengan adanya lokalisasi di Dadap, perekomian masyarakat membaik. “Ya memang begitu sebenarnya (membantu perekonomian warga), tetapi sih kami bisa hidup kok tanpa tempat ini,” terangnya.

 

Ahmed Zaki Iskandar Bupati Tangerang menyatakan, tidak serta merta Pemkab Tangerang akan menggusur pemukiman Dadap. “Hanya lokalisasi,” ujarnya.  

OPINI
Desentralisasi Tanpa Demokratisasi: Problem Tata Kelola Daerah

Desentralisasi Tanpa Demokratisasi: Problem Tata Kelola Daerah

Senin, 15 September 2025 | 14:03

Dalam dua dekade terakhir, kita menyaksikan kemajuan pembangunan fisik yang mencolok di berbagai daerah. Gedung-gedung pemerintahan baru menjulang, jalan-jalan kota yang mulus menghubungkan kawasan industri, hingga perumahan yang menjamur

BANTEN
Sampah di Banten Capai 8.126 Ton Sehari, Andra Soni Kumpulkan Kepala Daerah Cari Solusi

Sampah di Banten Capai 8.126 Ton Sehari, Andra Soni Kumpulkan Kepala Daerah Cari Solusi

Sabtu, 13 September 2025 | 15:29

Gubernur Banten Andra Soni menyebut terdapat 8.126 ton sampah yang timbul per harinya di Provinsi Banten dan kemungkinan akan terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk.

BISNIS
Ide Bisnis Kuliner UMKM Laris Manis di Musim Hujan

Ide Bisnis Kuliner UMKM Laris Manis di Musim Hujan

Senin, 15 September 2025 | 16:06

Musim hujan seringkali membuat orang malas keluar rumah. Kondisi ini justru bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis kuliner, terutama untuk makanan yang identik dengan suasana hangat dan kenyamanan.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill