Connect With Us

One Day School, Pemkot Tangerang Siapkan Infrastruktur Sekolah

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 10 November 2016 | 19:00

SDN Karawaci Baru 1 (Sumber / TangerangNews)

 

TANGERANGNews.com-Pemerintah Kota Tangerang tengah mempersiapkan pelaksanaan program one day school jika wacana tersebut direaliasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu persiapan itu adalah dengan membangun infrastruktur sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Tangerang Abduh Surahman mengatakan, pihaknya menyambut baik apapun program pemerintah pusat. Apalagi menurut Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy dengan full day school, meski jamnya panjang, sekolah akan berlangsung selama lima hari (Senin-Jumat) sehingga anak bisa bersama dengan keluarga pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu).

"Sekolah yang biasanya berlangsung dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang nanti sampai jam 4 sore, itu sudah termasuk ekstrakulikuler. Jadi dua hari libur bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan hubungan kebatinan anak dengan orang tua," katanya, Kamis (10/11/2016).

Saat ini, kata Abduh, sudah ada beberapa sekolah di Kota Tangerang yang menerapkan full day school. Namun banyak juga yang belum siap lantaran terbatasnya ruang kelas. Karena itu,  butuh banyak penambahan ruang.

"Jadi kita akan berupaya memenuhi kecukupan bangunan dulu, sehingga semua siswa bisa masuk pagi. Selain itu  juga meminta kepada para kepala sekolah untuk tidak menerima murid melebihi kapasitas," katanya.

Sementara itu, berdasarkan catatan Dikbud Kota Tangerang di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) batu 20 persen yang melaksanakan full day school. Sementara di tingkat menengah atas hampir 80 persen.

Jumlah SD Negeri sebanyak  342 sekolah, SD swasta sebanyak 133. SMP Negeri sebanyak 24, SMP swasta sebanyak 158 sekolak. Kemudian SMA Negeri ada 68 dan SMK negeri ada 9, dan SMK swasta ada 116 sekolah.

Kepala Bidang Pendidikan SD dan SMP Dikbud Kota Tangerang Jamaludin mengatakan, belum semua sekolah melakasanakan full day karena gedung sekolah dimanfaatkan bergantian untuk kelas pagi dan siang.

"Hal ini terjadi di sekolah negeri dan swasta. Berlaku juga bagi SD dan SMP. Karena itu sekolah yang melaksanakan full day baru 20 persen," katanya.

Sedangkan Kabid Pendidikan SMA Dikbud Kota Tangerang Amarullah mengatakan, selain fasilitas sekolah, minimnya sumber daya manusia juga mengakibatkan belum semua sekolah melaksanakan full day school.

"Tapi untuk SMA, jumlah yang melaksanakan banyak. SMA Negeri sekitar 80 persen. Sementara SMA swasta baru 60 persen," jelasnya.

KOTA TANGERANG
600 Penerima Bansos di Kota Tangerang Main Judi Online, Pencairan Dihentikan

600 Penerima Bansos di Kota Tangerang Main Judi Online, Pencairan Dihentikan

Kamis, 18 September 2025 | 17:28

Sebanyak 600 keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (Bansos) di Kota Tangerang terdeteksi melakukan praktik judi online (Judol). Akibatnya, pencairan bansos mereka dihentikan langsung oleh Kementerian Sosial.

BANDARA
Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Diskon Rp17 Ribu Sampai 30 September, Ini Rinciannya

Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Diskon Rp17 Ribu Sampai 30 September, Ini Rinciannya

Minggu, 14 September 2025 | 21:11

Dalam rangka ulang tahun Commuterline yang ke-17, KAI Commuter memberikan diskon sampai Rp17.000 untuk semua relasi perjalanan menuju maupun dari Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang.

BANTEN
Barantin Klaim 18 Kontainer Udang Reimpor dari AS Tak Terpapar Zat Radioaktif

Barantin Klaim 18 Kontainer Udang Reimpor dari AS Tak Terpapar Zat Radioaktif

Kamis, 18 September 2025 | 13:19

Badan Karantina Indonesia (Barantin) mengawal ketat proses masuknya kembali 18 kontainer udang vaname yang sebelumnya diekspor ke Amerika Serikat. Pengembalian ini terjadi setelah adanya dugaan cemaran radioaktif Cesium-137 (Cs-137) .

OPINI
Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Pendidikan yang Mahal, Harapan yang Kian Tipis

Kamis, 18 September 2025 | 16:33

Pendidikan selalu dipandang sebagai pilar utama kemajuan bangsa, bahkan sering disebut sebagai “senjata paling ampuh untuk mengubah dunia”. Namun di Indonesia, kenyataan menunjukkan bahwa pendidikan justru kian menjauh dari jangkauan rakyat biasa

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill