Connect With Us

Asal Mula Nama Tanah Tinggi Tangerang dari Kawasan Plesiran Kolonial hingga Jadi Pusat Niaga

Fahrul Dwi Putra | Sabtu, 13 September 2025 | 13:37

Pasar Induk Tanah Tinggi. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )

TANGERANGNEWS.com- Kota Tangerang memiliki catatan sejarah yang erat kaitannya dengan kawasan yang kini dikenal sebagai Tanah Tinggi. Nama daerah ini telah digunakan sejak masa kolonial dan tetap bertahan hingga sekarang.

Dalam buku “Melacak Asal Muasal Kampung di Kota Tangerang,” Burhanudin menuliskan bahwa penyebutan nama Tanah Tinggi muncul karena letak geografis wilayah tersebut yang berada lebih tinggi dibandingkan kawasan sekitarnya.

“Tanah Tinggi itu lebih tinggi dibandingkan daerah sekitarnya karena kalau melihat dari daerah selatan, kampung itu lebih tinggi sebab kali yang ke arah Jakarta (Mookervart) itu letaknya lebih dalam pada saat melewati kampung ini,” tulisnya.

Posisi yang lebih tinggi ini membuat Tanah Tinggi sejak masa kolonial sudah menjadi tempat penting bagi masyarakat. Tidak hanya dihuni, kawasan ini juga menjadi salah satu destinasi populer untuk rekreasi pada masa itu.

Catatan sejarah menyebutkan, masyarakat Eropa maupun pribumi kerap menjadikan Tanah Tinggi sebagai tempat plesiran sore. 

Kawasan yang terhubung dengan Mookervart dikenal hijau, sejuk, dan rindang sehingga menjadi lokasi favorit untuk menikmati waktu senja.

“Pemerintah Hindia Belanda menjadikan pinggiran Tanah Tinggi sebagai salah satu taman atau hutan kota di sisi Mookervart sebagai tempat plesir sore hari. Daerah pinggir sungai (Tanah Tinggi) dibuat seperti hutan yang rindang,” tulis Burhanudin dalam bukunya.

Saat ini, Tanah Tinggi lebih dikenal sebagai kawasan niaga dengan keberadaan Pasar Induk Tanah Tinggi. Pasar yang berdiri sejak 2001 ini berkembang menjadi pusat perdagangan sayur-mayur bagi masyarakat Tangerang Raya dan wilayah sekitarnya.

Secara geografis, kawasan Tanah Tinggi dibatasi oleh Kali Mookervart atau yang kini dikenal sebagai Jalan Raya Daan Mogot di bagian utara, serta rel kereta api yang menghubungkan Stasiun Tanah Tinggi hingga Stasiun Batuceper di sisi selatan.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

MANCANEGARA
Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Senin, 20 Oktober 2025 | 12:07

Perusahaan makanan laut asal Seattle, Amerika Serikat (AS), Aquastar, melakukan penarikan sukarela (voluntary recall) terhadap sejumlah produk udang beku yang dijual di berbagai toko ritel besar di seluruh negeri.

TANGSEL
Tertangkap saat Beraksi di Serpong Park, Maling Motor Babak Belur Diamuk Massa

Tertangkap saat Beraksi di Serpong Park, Maling Motor Babak Belur Diamuk Massa

Senin, 3 November 2025 | 16:45

Seorang pria diduga pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) babak belur setelah tertangkap warga di kawasan Perumahan Serpong Park, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel),

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill