Connect With Us

Masuki Awal Maret Tapi Musim Hujan Belum Berakhir, Begini Penjelasan BRIN

Fahrul Dwi Putra | Sabtu, 2 Maret 2024 | 09:58

Ilustrasi hujan lebat. (@TangerangNews / Inews)

TANGERANGNEWS.com- Memasuki awal Maret 2024, tanda-tanda musim hujan belum berakhir di sejumlah wilayah di Indonesia.

Menanggapi itu, Peneliti Klimatolog di Pusat Penelitian Iklim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Erma Yulihastin mengatakan, musim hujan di kawasan Pulau Jawa mengalami perpanjangan.

"Hujan persisten yang turun dengan intensitas sedang bahkan ekstrem di Jawa tidak dipengaruhi oleh aktivitas gelombang atmosfer karena terbukti selama Februari tidak ada bukti penjalaran kelembapan dari arah timur maupun barat menuju Jawa," ujar Erma dalam akun X (Twitter) pribadinya pada Jumat, 1 Maret 2024.

Selain itu, hujan tidak dibentuk berdasarkan konvergensi angin skala luas yang umumnya dibentuk dari gatis ITCZ.

"Atau daerah konvergensi antar-tropis. Artinya, tidak ada faktor global dan remote forcing yg berperan signifikan dalam pembentukan hujan," tambahnya.

Lebih lanjut, Erma menambahkan, penyebab hujan ialah forcing local yang berasal dari memanasnya suhu permukaan laut baik di Laut Jawa maupun Samudra Hindia selatan Jawa.

Menurutnya, pemanasan suhu permukaan laut memiliki peran penting dalam menciptakan "Oceanic Convection System" masih aktif dan akseleratif.

Lanjutnya, kondisi angin dari Utara mengalami penguatan sistem konveksi yang massif dan terjadi meluas di laut dapat dengan cepat masuk ke darat dan bergabung dalam konveksi di atas darat efek orogragfis.

"Inilah yg membuat hujan jadi meluas bahkan ekstrem," imbuhnya.

Dikatakan Erma, dalam kondisi konveksi laut dapat terbentuk setiap hari oleh pemanasan suhu muka laut, maka menaburkan garam di atas lautan akan memperparah dan mempercepat sistem hujan yang terbentuk di atas laut sementara hujan tersebut telah siap ditranspor menuju darat.

"Lakukan hal terbaik yang bisa kita kontrol yaitu usaha untuk memperbaiki sistem drainase, menambah jumlah penampungan air, membuat dan meningkatkan sistem peringatan dini, dan lainnya. Modifikasi cuaca termasuk bagian dari usaha yang dampaknya di luar kontrol kita," tutupnya.

MANCANEGARA
PBB Desak Investigasi Penanganan Demonstrasi di Indonesia

PBB Desak Investigasi Penanganan Demonstrasi di Indonesia

Selasa, 2 September 2025 | 12:30

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti rangkaian aksi demonstrasi yang terjadi di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

BANTEN
Harpelnas 2025, Bank bjb Hadirkan Layanan Istimewa hingga Cek Kesehatan Gratis

Harpelnas 2025, Bank bjb Hadirkan Layanan Istimewa hingga Cek Kesehatan Gratis

Kamis, 4 September 2025 | 19:16

Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) 2025 menjadi momentum bagi bank bjb untuk semakin memperkuat hubungan dengan nasabah.

HIBURAN
Indonesia Shopping Festival 2025 Catat Transaksi Fantastis Rp25,19 Triliun

Indonesia Shopping Festival 2025 Catat Transaksi Fantastis Rp25,19 Triliun

Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:04

Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 berhasil mencatatkan capaian luar biasa dengan total transaksi mencapai Rp25,19 triliun selama gelaran berlangsung pada 14–24 Agustus 2025 di 400 pusat perbelanjaan yang tersebar di seluruh Indonesia.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill