Connect With Us

Masalah Sampah di Tangsel karena kesadaran masyarakat minim

Denny Bagus Irawan | Jumat, 21 Agustus 2015 | 13:51

TPA Cipeucang, Kota Tangsel dipasangi bronjong agar tidak menguap. (Erwin Silitonga / Tangerangnews)

TANGERANG SELATAN-Persoalan sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) disebabkan karena tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah, baik membuang sampah sembarang dan belum memisahkan antar sampah. 

Hal itu dikatakan Benyamin Davnie, Wakil Wali Kota Tangsel saat ditanya wartawan terkait sampah yang masih menjadi persoalan di Tangsel.  Menurut dia, kendala utama yang paling mendasar adalah kesadaran masyarakat.  

“Ya  tingkat kesadaran masyarakat. Kita berharap sampah dari rumah itu sudah terpisah dan sudah bisa kita olah. Yang memang sampah-sampah ini seharusnya bisa langsung kita angkat ke TPA dan bisa kita lakukan untuk pakan ternak," jelas Benyamin Davnie, Jumat (21/8). [Tangsel Kembali Terancam Krisis Sampah]

Sejak 2011, kata dia, pihaknya telah melakukan study banding ke sejumlah daerah. Namun, hingga saat ini tak ada yang bisa meyakinkan kepada Pemkot Tangsel akan dapat menyelesaikan persoalan sampah.

"Ada yang katanya bisa jadikan listrik, ada yang menawarkan sanitary landfiil, dan incenerator. Tapi masih teori saja," katanya. 

Soal predikat Tangsel yang dianggap masih menjadi kota sampah, Benyamin meminta wartawan menunjukan dimana kota yang terbebas dari persoalan sampah.

Menurut dia, persoalan sampah sampai saat ini masih diselesaikan dengan menyediakan lahan yang luas untuk tempat pembuangan akhir (TPA). Seperti misalnya dengan rencana dibangunnya TPA regional di Jatiwaringin, Kabupaten Tangerang dan di Lebak. 

"Memang ini menjadi tanggung jawab kami. Tapi coba tunjukan kota mana deh yang berhasil menyelesaikan dengan efektif persoalan sampah," tuturnya.

Namun, Benyamin mengklaim sampah masyarakat seluruhnya terangkut 100 persen. Karenanya, dampak dari itu TPA Cipeucang menjadi cepat penuh dengan sampah, sehingga tak maksimal. Upaya tersebut pun akhirnya diakali dengan dibangunnya TPST 3R yang diakuinya sudah ada sebanyak 41 titik.

“TPST 3R sangat membantu mengurangi, dari 800 ton sampah se-Tangsel dalam sehari 20 persen sampah bisa tereduksi,” terangnya.  

Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Tangsel M Taher Rochmadi mengatakan, dengan kapasitasn volume sampah mencapai 800 ton, idealnya jumlah bank sampah (TPST 3R) sekitar 300-an kalau 800 ton.

”Jadi seharusnya memang setiap kelurahan ada satu atau dua TPST 3R atau bank sampah,” tandasnya.

Menurut Taher, persoalan sampah di Tangsel juga selain disebabkan peran masyarakat yang minim juga karena membuang sampah secara sembarang, seperti di tengah jalan, atau tempat pembuangan sampah ilegal hingga paling besar adalah pasar-pasar tradisional.

“Tetapi kita mampu atasi itu, kita tambah terus armada pengakut sampah sampah kita menggunakan juga mini bus agar bisa masuk ke gang-gang,” tuntasnya.

TEKNO
Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Selasa, 16 September 2025 | 13:10

Pemerintah melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria memberikan tanggapan terkait wacana pembatasan penggunaan akun media sosial menjadi satu orang satu akun.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

OPINI
Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Selasa, 16 September 2025 | 15:19

Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.

TANGSEL
100 Personel Damkar Dikerahkan ke Kebakaran Pabrik di Serpong, 6 Jam Baru Padam

100 Personel Damkar Dikerahkan ke Kebakaran Pabrik di Serpong, 6 Jam Baru Padam

Selasa, 16 September 2025 | 14:15

Kobaran api hebat yang melalap sebuah gudang logistik di Jalan Bhayangkara 1, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). membuat geger warga sekitar, Senin malam 14 September 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill