Kapal Asing Bantu Cari AirAsia
Senin, 29 Desember 2014 | 13:26
"Kita fasilitasi negara lain dalam membantu meskipun di Indonesia telah menerjunkan sumber daya yang ada," jelasnya.
"Kita fasilitasi negara lain dalam membantu meskipun di Indonesia telah menerjunkan sumber daya yang ada," jelasnya.
"Jadi, diatas pesawat AirAsia itu ada pesawat Garuda. Sehingga, AirAsia tidak bisa menambah ketinggian sesuai dengan permintaan," paparnya.
RECOMENDED"Semua fasilitas telah diaktifkan untuk membantu mencari pesawat AirAsia dan memberikan informasi bila menemukan lokasi jatuhnya pesawat," katanya.
“Ya kita menerima tawaran bantuan dari Autralia, Sungapura, Inggris, Korea Selatan dan Malaysia. Mereka siap membantu mencari dan juga investigasi kalau di minta,” kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi," kata Tatang.
“Tim Basarnas langsung melakukan pencarian ke koordinat tersebut. Tapi tidak ditemukan adanya petunjuk mengenai keberadaan pesawat Air Asia ini,” jelasnya.
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengerahkan enam unit kapal dan dua helikoper untuk membantu pencarian hilangnya Pesawat Air Asia QZ 8501 Rute Surbaya-Singapura yang mengangkut 155 penumpang, Minggu (28/12).
Dia menjelaskan, bahwa pesawat Indonesia Air Asia yang berangkat dari Surabaya menuju Singapura hilang kontak. Artinya, kata dia, tidak bisa dihubungi oleh pemandu pesawat yakni ATC.
ZZ seorang wanita asal Tiongkok, China yang mengaku korban pemerkosaan pada Sabtu 20 Desember 2014, berdasarkan hasil rekaman CCTV di Bandara Internasional Soekarno-Hatta turun dari pesawat sekitar pukul 21.54 WIB.
Petugas Jatanras Polda Metro Jaya mengamankan enam orang terduga ISIS di Terminal Keberangkatan 2D, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Sabtu dini hari. Keenam orang y
Petugas Polres Bandara n dan PT Angkasa Pura II telah membongkar hasil rekaman CCTV yang terpasang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta
TANGERANG-Berikut adalah kronologis dugaan pemerkosaan berdasarkan kamera tersembunyi atau CCTV di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Meski begitu, informasi dari rekan-rekan media atas penetapan tersangka kepada kedua karyawan PT Angkasa Pura II itu tentu akan ditindak lanjuti oleh direksi.
“Kita terus koordinasi. Tak hanya korban, semua saksi-saksi di bandara termasuk penerjemah dari kedutaan yang membantu korban akan kita mintai keterangan,” ujarnya.
“Setelah kita periksa, keduanya mengakui telah memperkosa. Sehingga statusnya telah ditingkatkan menjadi tersangka,” kata Kasat Reskrim Polres Bandara Internasional Soekarno-Hatta AKP Azhari Kurniawan, Kamis (25/12).
“Jadi saat korban mendarat di Terminal 2, korban minta tolong dicarikan hotel kepada kedua tersangka. Karena tidak bisa bahasa Indonesia atau Inggris,” katanya.
Kepolisian Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Rabu (24/12) akhirnya berhasil menciduk dua petugas Aviation Security (Avsec) Bandara