Connect With Us

Minim Kolaborasi, AMSATS Sebut Target Kota Tangsel Bebas AIDS 2030 Sulit Terwujud

Yanto | Kamis, 5 Desember 2024 | 13:45

Iman Permana, Divisi Humas Aliansi Masyarakat Sehat Kota Tangerang Selatan (AMSATS). (@TangerangNews / Yanto)

TANGERANGNEWS.com-Penanganan kasus Orang Dengan HIV (ODHIV) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dikritik Aliansi Masyarakat Sehat Kota Tangerang Selatan (AMSATS).

Iman Permana, Divisi Humas AMSATS menyoroti minimnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya pengendalian HIV/AIDS.

Ia menilai, tanpa sinergi dan kepercayaan yang kuat antar pihak, upaya ini hanya berakhir sebagai program seremonial belaka.

“Kita sudah punya modal cukup besar, mulai dari data, kajian, hingga kebijakan yang terlihat lengkap di atas kertas. Tapi semua itu akan sia-sia, kalau komunikasi antara pemerintah dan masyarakat tidak setara,” ungkap Iman kepada TangerangNews, Kamis 5 Desember 2024.

Iman menilai pentingnya sinergi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk membangun ekosistem penanggulangan HIV yang berkelanjutan. 

Sebab, selama ini banyak kebijakan yang terkesan hanya menyasar satu dinas, tanpa melibatkan pihak lain yang relevan, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan.  

“Kalau semua anggaran hanya berfokus pada satu dinas, sementara yang lain jalan sendiri-sendiri, ya hasilnya begini. Banyak program hanya terlihat bagus saat launching, tapi dampaknya minim untuk masyarakat,” tambahnya dengan nada prihatin.

Salah satu potensi yang masih belum cukup terlihat adalah kolaborasi nyata antara pemerintah dan masyarakat, terlebih apakah penganggaran Pemkot Tangsel sudah cukup sustain untuk bisa menuju target Indonesia Bebas AIDS 2030. 

Sampai saat ini, kata Iman, peran besar penanganan HIV masih dijalankan oleh organisasi masyarakat sipil di Tangsel.

Menurut Iman, kunci utama keberhasilan adalah membangun kepercayaan di semua lini dengan membuka kesempatan mekanisme kolaborasi, salah satunya lewat inovasi penganggaran Swakelola Tipe 3.

Yakni, model penganggaran dimana kepercayaan dan tanggung jawab program dijalankan secara langsung oleh organisasi masyarakat sipil, yang lebih memahami situasi dan keburuhan mereka.

"Dengan begitu akan lebih tepat sasaran, dengan dukungan APBD yang sesuai," ujarnya.

Pemkot Tangsel harus percaya pada inisiatif masyarakat, begitu pula sebaliknya. Tanpa itu, inovasi akan sulit tumbuh, dan penanganan HIV akan berjalan di tempat.  

“Masalahnya, apakah pemerintah melihat masyarakat sebagai mitra yang setara dan sebaliknya? Apakah masyarakat percaya pemerintah serius menangani isu ini? Kalau tidak ada kepercayaan, ya sulit. Kita hanya akan miskin inovasi dan terus terjebak dalam rutinitas lama,” tegas Iman.

AMSATS juga mendesak adanya evaluasi kebijakan distrik terkait HIV, yang dinilai dapat meningkatkan ketepatan sasaran dalam penganggaran.

Salah satu yang cukup jelas, Kota Tangsel sudah memiliki Peraturan Daerah No 10 tahun 2019 untuk penanggulangan HIV yang sudah berjalan 5 tahun.

Namun, tidak ada peraturan turunan untuk mengatur Strategi Rencana Aksi Daerah (SRAD) penanggulangan HIV. Kebijakan dimana akan memperjelas peran dan fungsi dari masing-masing OPD. 

Dengan kolaborasi dan pembagian tanggung jawab yang jelas, program penanggulangan HIV di Tangsel diharapkan mampu menciptakan dampak nyata di masyarakat.

“Kalau semua pihak mau belajar saling mendengarkan, saya yakin kita bisa menciptakan ekosistem yang lebih baik untuk menangani kasus HIV. Tapi ini bukan hanya soal bicara, melainkan aksi nyata,” pungkas Iman.  

Dengan meningkatnya kasus ODHIV di Tangsel, masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menjadikan program ini lebih dari sekadar agenda seremonial. Jika tidak, harapan AIDS 2030 hanya akan menjadi janji kosong.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

BISNIS
Masih Ingat Teguk? Minuman Boba Sempat Viral Kini Alami Rugi Rp20 Miliar dan Tutup 126 Gerai 

Masih Ingat Teguk? Minuman Boba Sempat Viral Kini Alami Rugi Rp20 Miliar dan Tutup 126 Gerai 

Selasa, 28 Oktober 2025 | 13:03

Perusahaan pemilik merek minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), berencana memperluas lini usahanya ke bidang frozen meat dan food processing. Hal ini lantaran bisnis utamanya mengalami tekanan sepanjang 2024.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

PROPERTI
Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Jumat, 31 Oktober 2025 | 23:19

PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon Serpong) kembali meluncurkan hunian mewah di kawasan The Springs Gading Serpong, Tangerang dengan meluncurkan Ardea.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill