Belasan Siswa SMP Bonyok Jadi Korban Bullying di Samping Kantor Wali Kota Tangsel (@TangerangNews.com 2017 / Yudi Adiyatna)
TANGERANGNEWS.com-Belasan anak SMP menjadi korban penganiyaan para Siswa SMA di lahan kosong samping Kantor Wali Kota Tangsel, Serua, Ciputat, Senin (18/9/2017). Kejadian tersebut dilakukan saat jam istirahat para pegawai pemerintah setempat . Saat itu dan terpantau langsung dari lantai empat gedung Puspemkot Tangsel.
Beruntung aksi tersebut dapat dengan sigap dilerai beberapa staf Pemerintahan dan petugas keamanan kantor Wali Kota. Para staf di Pemda Tangsel pun merekamnya. Kejadian tersebut bermula saat 11 orang siswa SMPN 18 Kota Tangsel diminta untuk bertelanjang dada di lahan kosong oleh dua orang siswa SMA.
Mereka tampak ditenda dan dipukuli oleh dua orang siswa senior. Salah satu siswa SMP yang menjadi korban penganiyaan RK mengatakan, peristiwa tersebut bermula dari kejadian hilangnya ponsel salah satu temannya RZ Jumat (15/9/2017) lalu. BACA JUGA : Pengakuan Siswi Korban Bullying di SMA Tangsel
Berkedok uji kejujuran seluruh siswa yang sedang melakukan kerja kelompok itu, dimintalah untuk berkumpul di lahan kosong tersebut. ”Iya kita disuruh kumpul di sana, sama mereka disuruh buka baju. Panas-panasan gitu. Terus ditendangin sama ditinju, di bagian pinggang dan perut,” kata RK ketika dimintai keterangan oleh petugas kepolisian.
Kemudian, para pelajar tersebut langsung menghentikan aksinya ketika mereka menyadari bahwa sejumlah staf pemerintahan sedang melihat dari balkon gedung Pemkot Tangsel. ”Berenti pas tahu banyak yang lihat, kemudian nongkrong di sini lagi (TKP). Eh enggak lama bapak satpamnya ke sini,” ujar RK.
Ketika berhasil diamankan satpam, kedua pelajar pelaku tindakan anarkis tersebut sempat tidak mengakui tindakannya tersebut. Sampai akhirnya ditunjukkan video rekaman aksi mereka pun akhirnya mengakui.
Salah satu pelaku MRS mengatakan, dirinya hanya melihat peristiwa tersebut dan tidak ikut melakukan tindakan kekerasan. ”Bukan saya, itu ada siswa lain dari sekolah lain. Saya cuma lihat saja,” ujar nya sambil gemetar.
Tak lama setelah diamankan oleh pihak keamanan Pemkot dan Perumahan Cendana, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Pamulang Bripka Willy dan Aiptu Asep Iwan mengamankan kedua pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut. BACA JUGA : Tangsel Soroti Dugaan Bullying di SMA Nusantara Plus
”Kita tanya dulu di Mapolsek Pamulang, kemudian kita nanti olah TKP. Nanti kita lihat kejadian dan kronologisnya seperti apa. Cuma nanti sebagai pembinaan, kita panggil juga teman yang sempat kabur tadi, pihak sekolah dan orang tuanya,” ujar Aiptu Iwan.
Akibat kejadian tersebut belasan siswa SMP itu mendapati luka lebam seperi bengkak pada kepala, pinggang dan punggung. Beberapa bahkan di perut dan rahang.(DBI)
Buat kamu yang sering bepergian dari Malang ke Bandara Juanda, pasti tahu betapa pentingnya memilih jasa transportasi yang tepat. Nahwa Travel hadir untuk menjawab kebutuhan itu dengan layanan Travel Malang Juanda yang cepat
Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN
Pendekar Cisadane kembali bersiap melakoni laga tandang berat dalam lanjutan pekan ke-12 BRI Super League 2025/2026. Tim asuhan pelatih Carlos Pena akan menantang PSBS Biak di Stadion Maguwoharjo, Kamis, 6 November 2025.
Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.
""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""